Worskhop Spactran Face Recognition

captranFakultas Teknik Informatika dan Elektro menyelenggarakan workshop Spactran Face Recognition. Workshop akan diberikan oleh Engineer dari NEC Jakarta.

Workshop dilaksanakan pada:

 

Hari/Tanggal: Selasa Rabu, 1-2 September 2015

Waktu: 08.00 – 17.00 WIBB

Tempat: Ruang Pertemuan TDV

Peserta: Dosen & Asisten Dosen (Pendaftaran melalui e-mail dikirimkan ke albert@del.ac.id)

Mahasiswa S1 Teknik Elektro Lolos Gemastik Tahap I Kategori Embedded System

gemastik 2015 IT Del

gemastik 2015 IT Del

GEMASTIK atau Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2015, merupakan program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) DIKTI, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik sehingga mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan TIK dan pemanfaatannya di Indonesia.

Pada tahun 2015, kelompok mahasiswa S1 Teknik Elektro LOLOS pada Kompetisi Gemastik Tahap I untuk Kategori Embedded System. Kelompok Mahasiswa tersebut adalah:

 

 

Nama Tim                   : d’AeroGenerator
Nama / Nim               : Rusdiansyah Harahap/14S14029
Nama / Nim               : Sion Sinaga/14S14024
Nama / Nim               : Frans Deo Purba/14S14028

Selanjutnya tim yang lolos seleksi tahap I agar segera mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tahap II    dengan  mengunggah  dokumen  lanjutan sesuai  dengan  panduan  geMasTIK  8  Tahun  2015pada laman :http://simpan.gemastik.ugm.ac.id paling lambat tanggal 10 September 2015.

Kunjungan Dosen dan Asisten Dosen Program Studi S1 Teknik Elektro Ke Pabrik Pengelolaan Tepung Tapioka

IMG_20150722_160835_HDRSebanyak Tujuh Dosen dan Asisten Dosen Program Studi S1 Teknik Elektro dan Diploma III Teknik Komputer Institut Teknologi Del melakukan kunjungan industri di PT. Hutahaean, Kecamatan Laguboti Kab.Toba Samosir, pada hari Rabu 22 Juli 2015.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan turut serta dalam kunjungan singkat yang berlangsung sangat singkat tersebut. Pada kunjungan tersebut, diterima Oleh Kepala Pabrik PT Hutahaen, Bapak Sianipar dan Asisten Pabrik, Bapak Lanok Siagian.

Dalam kunjungan ke PT. HUTAHAEAN, Dosen dan Asisten Dosen diberikan penjelasan proses pembuatan Tepung Tapioka. Mulai dari bahan mentah,sampai kepada dihasilkannya tepung tapioca yang siap untuk dijual ke industry atau masyarakat yang memerlukan.

Menurut Pak Sianipar, saat ini, ketersediaan bahan baku Ubi Racun masih sangat terbatas. Hal ini menjadi kendala bagi proses pengolahan di Pabrik, jika tidak tersedia bahan baku, maka terpaksa mesin harus dimatikan.

Kunjungan ke industri yang paling dekat dengan IT Del disela-sela liburan akademik ini adalah sebagai salah satu upaya dari Program Studi Teknik Elektro, agar nantinya dapat menawarkan penerapan teknologi tepat guna di daerah Rural. Hal ini sangat sejalan dengan visi dan misi didirikannya Program Studi Teknik Elektro di IT Del, yang mayoritas penduduk dikawasan ini adalah bermata pencaharian sebagai petani.

Program Studi S1 Teknik Elektro memiliki visi bahwa pada tahun 2020 menjadi Program Studi yang unggul dalam pembelajaran di bidang teknik elektro dengan menghasilkan produk terapan di daerah rural.(abs)

 

Sharing Sistem Otomasi yang Menggabungkan Proses Bisnis dengan Instrumentasi dan Peralatan

DSC_0017Rabu, 22 Juli 2015, Program Studi S1 Teknnik Elektro Institut Teknologi Del menerima tamu Dr.-Ing. Parsaulian Siregar, Dosen Senior di Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol-Teknik Fisika-ITB untuk memberikan sharing perihal cikal bakal perusahan-perusahan yang mengintegrasikan keilmian Elektro, Informatika dan Sistem Kendali (Control). Kegiatan sharing dilaksanakan di GD 512 pada pukul 09.00 A.M – 12.00 A.M.

Hadir dalam kuliah umum ini Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Penelitian dan Perencanaan Ketua Program Studi S1 Teknik Informatika, Ketua Program Studi Sistem Informasi, serta kurang lebih 20 Dosen dan Asisten Dosen di IT Del.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Penelitian dan Perencanaan,Deni Parlindungan Lumbantoruan,ST,M.Eng dalam sambutannya mengatakan bahwa IT Del tertarik dengan program yang dilakasanakan oleh Lab di Teknik Fisika ITB sehingga mampu menghasilkan perusahan-perusahaan yang dapat memberikan services kepada perusahaan-perusahan besar.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Penelitian dan Perencanaan berharap kesuksesan yang diraih oleh Tiga Perusahaan yang bergerak dibidang Elekro/Informatika dan Kontrol dapat juga ditularkan kepada civitas IT Del. Dan, hal ini tentu akan lebih mudah karena di IT Del saat ini sudah ada Program Studi S1 yang baru, yakni Teknik Elektro yang lebih memfokuskan diri nantinya dalam penguasaan teknologi tepat guna di daerah rural. Juga, menurut Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro, Albert Sagala,ST,MT, hal ini tentu akan menjadi salah satu warna tersendiri dari lulusan S1 Teknik Elektro kedepannya. Pada tanggal 14 July 2015 lalu, Albert Sagala telah mengunjungi Tiga Workshop yang ada di Bandung, dengan dibimbing oleh Pak Parsaulian Siregar dan Bapak Merthayasa, Direktur Politeknik Informatika Del pada tahun 2001-2002.

Usai sambutan dari Wakil Rektor Bidang Kemitraan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Dr.-Ing. Parsaulian Siregar. Penyampaian materi ini dipanduoleh Albert Sagala,ST,MT yang merupakan Ketua Program Studi Teknik Elektro.

Parsaulian Siregar, dalam paparanya menyampaikan perihal empat Fase yang dilalui untuk menumbuhkan perusahaan mandiri yang mampu bersaing di persaingan global. Dimana saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam menjaga kemandirian tersebut. Saat ini service masih banyak diambil alih oleh vendor besar. Namun, success story telah menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan besar juga dapat dihasilkan oleh anak-anak muda yang bersemangat melalui kegiatan workshop di garasi rumah. Tiga perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Kota Bandung dan Jakarta, yang telah melewati fase I, magang di Lab ITB, merupakan suatu sukses yang patut di ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Parsaulian Siregar menguraikan bahwa ada 4 fase yang dilakukan di manajemen perusahaanya, yakni (1) Fase Magang Mahasiswa di Lab, (2) Fasa Magang Lulusan Baru, (3) Fasa Usaha Mandiri Profesional, dan (4) Fasa Profesional dan Mandiri. Pada paparan, Parsaulian Siregar berhadap ada calon-calon dari IT Del yang dapat mengikuti fase tersebut di Bandung, untuk diarahkan menjadi champion baru di area Sumatra nantinya.

Parsaulian Siregar juga mengatakan bahwa untuk mendukung IT Del, Tim Pak Saul akan menyediakan labor sebagai lahan untuk praktek bagi Dosen dan Asisten Dosen IT Del. Karena saat ini sangat susah ditemukan industri-industri yang mau menerima Dosen untuk melalui 4 fase di atas sehingga mampu menjadi champion.

Usai penyampaian materi, moderator memandu sesi tanya jawab. Seluruh peserta termasuk para dosen yang hadir ikut serta mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan. (abs)abs-bdgKunjungan_Pak Saul

 

Persiapan Praktikum PSTE T.A 2015/16

Untuk mempersiapkan kuliah dan praktikum di Semester Ganjil T.A 2015/2016, Program Studi Teknik Elektro terus berbenah diri untuk mempersiapkan kit praktikum.

Pada tahun ini, laboran Teknik Elektro dibawah bimbingan Bapak Pandapotan Siagian, Pak Deni Lumbantoruan dan Pak Gde telah mempersiapkan kit praktikum untuk Mata Kuliah (1) Rangkaian Elektrik (2) Sistem Digital, dan (3) Dasar Elektronika.

IMG_20150619_151954IMG_20150619_15143820150618_174414IMG_20150619_151433gambar3

Sharing Laboran IT Del dan Laboran ITB

Pada hari Kamis dan Jumat, 11-12 Juni 2015 Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Del (IT Del) mengadakan pelatihan teknik elektro bagi dosen dan asisten dosen serta laboran program studi Teknik Elektro. Program Studi Teknik Elektro IT Del mengundang Sandra Irawan sebagai pemateri. Sandra Irawan merupakan laboran/teknisi laboratorium dasar teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB).

gambar2 gambar3 gambar4

One Day Workshop Arduino

home

Pada hari sabtu tanggal 11 April 2015, Program Studi Teknik Elektro (PSTE) Institut Teknologi Del mengadakan One Day Workshop mikrokontroler  “Arduino”.

Workshop ini diadakan untuk memfasilitasi serta mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh DIKTI.

Workshop ini dimulai pada pukul 08:00 WIB sampai pukul 17:00 WIB, yang dihadiri oleh mahasiswa PSTE, yang bertempat di GD514 Institut Teknologi Del. Dalam workshop ini, peserta melakukan pemograman terhadap mikrokontroler.

 

Setelah memberi penjelasan tentang mikrokontroler dan Arduino, peserta secara berkelompok langsung dibimbing dalam pemograman dan pemanfaatan sensor serta actuator yang dapat digunakan dengan Arduino.

 

3

home

 

One Day Workshop for Electrical Engineering

ONW_EEPada tanggal 11 April 2015, akan diadakan workshop pemrograman arduino di Institut Teknologi Del.

Sarjana Teknik Belum Tentu Insinyur

Sebelum tahun 90-an semua lulusan perguruan tinggi dari Fakultas Teknik secara otomatis akan mendapatkan gelar Insinyur atau disingkat Ir. Akan tetapi setelah tahun 90-an, bagi masyarakat umum, gelar ini seolah-olah sirna tanpa bekas dan tidak mungkin lagi ditemukan di Indonesia. Karena setelah lulus dari Fakultas Teknik akan mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST) bukan lagi Insinyur (Ir). Sebenarnya, gelar Insinyur saat ini masih ada dan dapat diperoleh pada masa sekarang. Hanya saja untuk memperoleh gelar Insinyur tidak diperoleh di perguruan tinggi, akan tetapi melalui Asosiasi Jasa Konstruksi.

Menurut SIPJAKI (Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi) bahwa asosiasi profesi jasa konstruksi adalah satu atau lebih wadah organisasi atau himpunan perorangan, atas dasar kesamaan disiplin keilmuan dibidang konstruksi atau kesamaan profesi dibidang jasa konstruksi, dalam usaha mengembangkan keahlian dan memperjuangkan aspirasi anggota.

Saat ini Insinyur bukanlah gelar seperti Sarjana Teknik akan tetapi merupakan sebuah profesi, seperti halnya: profesi Dokter Gigi, Ners, Apoteker dan Akuntansi. Profesi Insinyur sekarang ini sudah memiliki UU KeInsinyuran sejak Pebruari Tahun 2014. Tujuan dibentuknya UU KeInsinyuran tersebut antara lain agar Insinyur-Insinyur Indonesia mampu mengembangkan keprofesionalitasnya mampu bersaing di era global. Sebagai gambaran sebelum diberlakukannya UU KeInsinyuran adalah, ada seorang sarjaana Teknik yang bekerja di Negara lain digaji tidak setara dengan kualifikasi yang dimilikinya (yaitu sejajar dengan S1) karena tidak memiliki sertifikat keahlian (Insinyur Profesi). Kedepan, semua pekerjaan yang dibutuhkan keTeknikan harus memiliki serfitikat Insinyur.

Perbedaan “INSINYUR” dengan “SARJANA TEKNIK”

 

Kebanyakan masyarakat umum telah beranggapan bahwa kualitas Insinyur itu lebih baik dari pada Sarjana Teknik. Sebenarnya, tidaklah demikian. Insinyur dengan Sarjana Teknik memiliki perbedaan yang jelas. Seorang Insinyur sudah dapat dipastikan sebagai Sarjana Teknik dan Sarjana Teknik belum tentu seorang Insinyur. Sehingga ada unsur tambahan apabila seorang Sarjana Teknik menginginkan untuk menjadi seorang Insinyur.

Persyaratan untuk menjadi Insinyur, yaitu:

  1. KNOWLEDGE

Mengetahui tentang Ilmu Teknik. Dalam hal ini antara Sarjana Teknik dan Insinyur keduanya memiliki komponen tersebut karena knowledge adalah tujuan utama yang dicapai di bangku perkuliahan.

  1. SKILL

Skill sangat berkaitan dengan pengalaman kerja. Sehingga skill ini hanya dapat diperoleh ketika telah melakukan kerja. Jadi setelah lulus Sarjana Teknik belum dikatakan memiliki skill karena belum pernah bekerja.

  1. ATTITUDE

Seorang Insinyur diwajibkan memiliki sikap yang berprinsip pada Etik Profesi, yaitu: Integritas Moral, Keadilan, Otonomi dan Tanggung Jawab.

Cara Mendapatkan Insinyur Profesi

Apabila Anda menginginkan mendapatkan Insinyur Profesi maka persyaratan yang harus dipenuhi adalah:

  1. Telah lulus dari bidang Teknik yang dibuktikan dengan Ijazah S1 dengan Gelar Sarjana Teknik (ST)
  2. Mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi yang dapat Anda pilih sendiri (Daftar Asosiasi Profesi ada dibawah ini, silahkan pilih sendiri)
  3. Setelah dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Insinyur Profesi (SIP) dan Sertifikat Keahlian (SKA) menurut bidang profesinya.

DAFTAR ASOSIASI PROFESI DI INDONESIA:

  1. Asosiasi Tenaga Teknik Ahli dan Terampil Indonesia (ASTTATINDO)
  2. Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Seluruh Indonesia (ATAKSI)
  3. Himpunan Profesi Tenaga Konstruksi Indonesia (HIPTASI)
  4. Himpunan Ahli Value Engineering (HAVEI)
  5. Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI)
  6. IKATAN QUANTITY SURVEYOR INDONESIA (IQSI)
  7. HIMPUNAN TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA (HITAKI)
  8. Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (AK3L)
  9. ASOSIASI PROFESI MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA (APMELINDO)
  10. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
  11. Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)
  12. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
  13. Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI)
  14. Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
  15. Himpunan Ahli Teknik Iluminasi Indonesia (HTII)
  16. Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)
  17. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
  18. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)
  19. Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)
  20. Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI)
  21. Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB)
  22. Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI)
  23. Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI)
  24. Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII)
  25. Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
  26. Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI)
  27. Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4)
  28. Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI)
  29. Himpunan Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia (HAMKI)
  30. Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI)

PROFIL TEKNIK ELEKTRO INDONESIA

Indonesia Kekurangan Tenaga Teknik Elektro untuk kurun 2011 – 2025 

*Artikel ini disarikan dari presentasi Ketua FORTEI, Prof. Dr. Mochamad Ashari pada seminar SNTEI, Politeknik Negeri Ujung Pandang, 29 Maret 2012.

 

  1. Jumlah Universitas Pengelola Teknik Elektro

Jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mengelola program studi / Jurusan Teknik Elektro:

  1. Jenjang S1 Teknik Elektro                     = 276
  2. Jenjang S2 Teknik Elektro                     =   19
  3. Jenjang S3 Ilmu Teknik Elektro           =     4

.

  1. Jenjang D3 Teknik Elektro                   = 137
  2. Jenjang D4 Teknik Elektro                    =  12

Data diolah dari Portal Informasi Pendidikan http://evaluasi.or.id pada Maret 2012. Berikut ini adalah diagram batang jumlah program studi Teknik Elektro dibanding dengan Teknik Informatika dan Sistem Informasi.

 

Kapasitas penerimaan mahasiswa baru Teknik Elektro di tiap-tiap universitas sangat bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan orang pertahun. Untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berkisar 40 hingga 200 orang mahasiswa baru pertahun.

Jenjang yang terbanyak dibutuhkan pasar kerja adalah S1, D4, dan D3. Dari data diatas,  Teknik Elektro memiliki 425 program studi, sedangkan Informatika (program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi) sebanyak 798.

Jika diasumsikan tiap perguruan tinggi mampu menghasilkan lulusan S1, D4 dan D3 rata-rata sebanyak 20 orang pertahun, maka jumlah lulusan Teknik Elektro seluruh Indonesia = 8500 orang pertahun, sedangkan Informatika sebanyak 15.960 orang pertahun.

 

2. Jumlah Kebutuhan Tenaga Teknik Elektro 

Kebutuhan akan tenaga Teknik Elektro (tidak termasuk Informatika) masih sangat tinggi baik untuk memenuhi kebutuhan reguler maupun program khusus pemerintah. Kebutuhan reguler termasuk pemenuhan tenaga kerja di beberapa sektor, misalnya perusahaan penyedia ketenaga-listrikan (PT PLN dalam pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap I dan tahap II membutuhkan sekitar 1000 tenaga kerja baru pertahun), perusahaan operator telekomunikasi, industri umum dsb.

Dalam kurun 2011 hingga 2025 diperkirakan kebutuhan tenaga Teknik Elektro akan melonjak tajam, yakni lebih dari 150.000 orang, khususnya dalam rangka memenuhi program pemerintah yang disebut MP3EI. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah program jangka panjang bangsa Indonesia hingga 2025 yang ditekankan pada pembangunan:

  • Klaster Ekonomi yang terbagi dalam 6 wilayah berdasarkan letak geografis dan sumber daya alam
  •  Konektifitas antar Klaster Ekonomi, yaitu pembangunan infrastruktur untuk transportasi darat, laut, udara, dan sistem komunikasi, serta utilitas pendukung yang lain termasuk sistem kelistrikan
  • Peningkatan Sumber Daya Manusia

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam website http://www.pii.or.id memperkirakan bahwa untuk memenuhi program MP3EI dibutuhkan tenaga kerja:

Teknik Elektro

  • Tahun 2011 – 2015 = 29.089 orang
  • Tahun 2015 – 2020 = 46.201 orang
  • Tahun 2020 – 2025 = 74.591 orang

 

Informatika

  • Tahun 2011 – 2015  =  4.590 orang
  • Tahun 2015 – 2020 =  7.288 orang
  • Tahun 2020 – 2025 = 11.186 orang

 

“Booming” kebutuhan tenaga ini perlu ditangkap oleh institusi pendidikan di Indonesia. Terlihat bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga Teknik Elektro untuk kurun waktu 2011-2025, karena kebutuhan pasar kerja jauh melampaui kemampuan produksi perguruan tinggi. Konsekuensi logis apabila tidak tercapai keseimbangan, maka tenaga-tenaga asing akan masuk untuk mengisi kekosongan tersebut.